Kurang lebih sebulan yang lalu saya beserta istri kebetulan berkunjung ke pulau Bali sebelum melanjutkan ke Yogyakarta karena ada keperluan bisnis, salah satu rekan bisnis saya adalah pemegang jabatan management di salah satu perusahaan kapal cepat di Bali. Beberapa hari sebelum keberangkatan saya memesan penerbangan dari Bali direct ke Yogyakarta, dari Lombok kebetulan di-traktir menaiki kapal cepat ke Bali, dihari yang sama.
Kapal cepat yang saya gunakan berlayar dari pelabuhan Teluk Nare (Lombok) dan berlabuh di Padangbai (Bali). Hanya beberapa menit sebelum kapal terlihat datang untuk menjemput penumpang ada telpon masuk dengan kode area Bali, setelah diangkat suara yang terdengar dalam telpon mengaku dari customer service (CS) NAM Air Bali. Tidak perlu basa-basi mas CS menjelaskan bahwa penerbangan sore pada hari tersebut di-cancel, karena alasan komersil.
Lantas saya langsung menanyakan alternatifnya bagaimana, mas CS menerangkan 2 opsi yang keduanya cukup membuat dilema pada hari itu. Opsi yang pertama adalah saya ditawarkan untuk mengambil penerbangan esok harinya dari NAM Air, saat itu kondisinya saya harus segera kembali ke Yogyakarta di hari yang sama, sedangkan opsi yang kedua adalah full refund.
Alasan komersil ?
Sejauh ini selama menggunakan jasa angkutan udara alasan pembatalan (dan penundaan) penerbangan yang sering saya dengar adalah cuaca buruk dan masalah teknis. Ini adalah kali pertamanya saya mendapatkan alasan komersil untuk pembatalan penerbangan.
Akhirnya saya sampai di Bali dan belum memberikan keputusan. Di bali kebetulan dijemput oleh teman saya. Selama perjalanan saya menceritakan pembatalan penerbangan saya ke Yogyakarta. Teman saya menceritakan bahwa alasan komersil salah satunya disebabkan kurang nya kuota minimum penumpang berdasarkan biaya operasional penerbangan. Artinya apa? Ya, mungkin saja pada hari itu jumlah calon penumpang yang melakukan pemesanan ternyata kurang dari target. Sehingga agar perusahaan tidak merugi terlalu banyak, lebih baik membatalkan penerbangan saja.
Lha penumpang?
Ya sabar…
Akhirnya saya memutuskan untuk refund, saya bukan tipe orang yang cukup hoby berdebat. Saya pun memutuskan menginap 1 malam di bali, ya itung-itung bulan madu hehe.
Meskipun tetap mengambil penerbangan keesokan harinya, saya memilih untuk menggunakan maskapai lain karena terlanjut kecewa dengan NAM Air.
Baru pertama kali dengar ada maskapai NAM air.
NAM air setingkat dg lion air gak? atau batavia air?
Anak cabangnya Sriwijaya Air, kemarin tidak sempat naik karena dicancel jadi belum bisa info tingkat layanannya.
Mendengar namanya yg masih asing,Apa NAM air baru2 beroperasi?
Apa pasilitas yg disediakan lebih baik dari maskapai2 lain?
Sepertinya sudah lama, saya belum bisa memberikan testi karena kemarin belum sempat mencoba.