Coretan

Menerbangkan RC Drone

Meski akan dibilang kampungan, tapi ini benar-benar luar biasa. Bisa melihat keadaan sekitar beberapa meter dari atas tanah rasanya sangat berbeda, hal yang sudah lama saya hayalkan dan akhirnya sekarang bisa terwujud.

Rumah tetangga :D
Rumah tetangga 😀

Gambar diatas adalah hasil dari drone Hubsan X4 (H107D) FPV versi quadcopter. Namun ternyata persepsi saya sedikit meleset, saya berfikir bahwa menerbangkan drone itu semudah menerbangkan layang-layang, tinggal naikkan, geser kiri, geser kanan, lalu turunkan 🙂

Faktanya saya butuh beberapa hari untuk melakukan uji terbang sebelum terbiasa mengarahkan drone kearah yang diinginkan. Pengalaman terbang pertama saya sanagt tidak menyenangkan, drone kehabisan daya dan jadi tidak bisa dikendalikan dan akhirnya mendarat di sawah yang kebetulan sedang ada air nya… basah… 🙁

Drone nyungsep ke sawah
Drone nyungsep ke sawah

Sesampainya dirumah setelah di charge, dalam keadaan panik saya coba hidupkan kembali, ternyata tampilan layar untuk kamera di remote nya blank, tidak muncul apa-apa alias rusak. Akhirnya saya putuskan untuk membongkar nya, waah… didalamnya ternyata masih banyak air.

Pembongkaran drone
Pembongkaran drone

Kemudian saya coba untuk mengeringkannya, dengan lap dan kipas dan saya diamkan selama beberapa menit. Setelah itu ketika dipasang kembali ternyata normal, kameranya kembali normal seperti semula 😀

Menerbangkan drone ibaratnya memang seperti main layang-layang, kita sangat senang melihat layang-layang itu terbang diudara setinggi-tingginya, menggerakkannya kekiri dan kekanan, pokoknya senang saja. Begitu juga halnya drone, namun bedanya drone tidak membutuhkan benang, hanya sebongkah perangkat elektronik yang memanfaatkan tekanan angin untuk dapat terangkat, bergerak, dan melakukan hal-hal lainnya.

Hubsan X4 H107D FPV
Hubsan X4 H107D FPV

Setiap hal pasti ada kurang dan lebihnya, secanggih-canggih nya drone ternyata punya beberapa kelemahan, yakni durasi terbangnya yang cukup terbatas (tergantung sih jenis dan spek nya), dan jika layang-layang membutuhkan tiupan angin untuk bisa terbang, maka drone sebisa mungkin menghindari tiupan angin yang agak kencang karena dapat menyebabkan drone tidak stabil.

Ketika bermain layang-layang saya sering memimpikan bagaimana view dari atas sana jika saya adalah layang-layang tersebut, namun sekarang semuanya jadi mungkin 🙂

Selfie dulu ah...
Selfie dulu ah…
Iseng-iseng
Iseng-iseng
Sawah dekat rumah
Sawah dekat rumah

 

8 Komentar

    • Zaf

      sepertinya trim tersebut tidak berfungsi gan, hanya beberapa tombol saja yang ada pada transmitter tersebut, dan penjelasan di buku manualnya juga tidak begitu lengkap :3

  • beny

    itu lah,di buku manualnya pun gx di bahas.pencet” pun gx ada perubahan y… d pikir”kalo gx ada guna ngapa di kasih tombol kaya gtu.
    buat hiasan x ya…hahha:-)

  • Radheap

    Tombol trimny berfungsi ko gan,fungsinya untuk menjaga keseimbangan quadcopter/drone itu sendiri,jika kita pgn maju trim kita naikan perlahan,begitu juga k kanan/kiri seperti mengatur volume di radio,fungsinya sm kya control stik cuma klo trim itu sndri mnurt sy lebih utk mnjaga keseimbangan. D screen monitor remote kan jg ada indikator trim nya mau kita atur seberapa cepat.

    • Zaf

      Wah begitu ya, pesawat sy memang kurang stabil. Pas terbang mau nya sering kiri mundur saja. Sy kira karena memang motor/propeller nya yang tidak singkron, belum coba pakai trim

Tinggalkan Balasan

%d