Coretan

Prioritas seorang Guru di Sekolah

“Guru adalah profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya”, setidaknya itulah yang dimuat di wikipedia. Saya kira semua orang juga harusnya memiliki pemikiran yang sama, begitu juga dengan saya.

Setiap orang, termasuk presiden dan mentri-mentri nya pasti pernah bersekolah, bertemu, dididik, dan dibimbing oleh seorang guru. Bisa dibayangkan apa jadinya masyarakat di negara ini tanpa adanya guru, mungkin tidak ada presiden, tidak ada mentri, dan lain sebagainya.

1 tahun setelah wisuda, saya diajak untuk mengajar di sebuah SMK yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Bagi saya tidak masalah, meskipun saya sudah memiliki pekerjaan ditempat lain. Ketika masih jadi mahasiswa, waktu KKN juga pernah menjalani program mengajar di SMA, kebetulan mata pelajaran yang saya ajarkan adalah tentang komputer. Tidak ada salahnya menjalaninya, malah ada perasaan senang karena bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki, sekalian juga bisa me-review kembali keahlian saya dalam bidang tertentu. Diluar memikirkan bayaran yang akan diberikan, saya benar-benar tidak memikirkan itu.

Selfie di sekolah

Awalnya seperti biasa, ada waktu penyesuaian diri. Rekan-rekan guru yang lain mengajar seperti biasa dikelas, dikantor bercengkrama dengan guru/staff lainnya. Biasanya setiap sekolah punya program masing-masing, sertifikasi misalnya.

Sekolah harus menata ulang atau memperbaiki ruang kelas, melengkapi peralatan-peralatan yang belum ada, spanduk, poster, dan lainnya tersebut akan di lengkapi sebaik-baiknya. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh divisi lain seperti staff TU atau lainnya, tidak dikerjakan langsung oleh guru. Itu baru untuk akreditasi, bagaimana dengan program-program lainnya? Bagaimana dengan tugas utama guru sebagai pendidik yang seharusnya fokus kepada hal bagaimana mendidik, membangun, dan menuntun para anak didiknya?’

Hal yang mungkin tidak kita sadari, kadang menjadi kebiasaan, kecil tapi sangat penting, dan saya kira tidak semua guru sangat mengerti tugas utamanya tersebut. Bayangkan seandainya guru diharuskan fokus memikirkan siswa, tidak memikirkan hal administratif lainnya? Saya kira kualitas pelajar kita akan jauh lebih baik.

Saya sendiri sangat ingin bisa seperti itu, entah kapan, namun hal yang saya inginkan adalah bisa bersama-sama dengan anak didik belajar, menguasai materi dibidang tertentu, leluasa menggunakan waktu selama disekolah memikirkan bagaimana siswa bisa menguasai mata pekajaran ini, mengembangkan mata pelajaran itu, dan lain sebagainya. Namun saya memiliki minat dan pekerjaan lain yang tidak bisa saya tinggalkan, ini hanya menjadi sebatas harapan untuk bersama.

Saya sendiri berharap yang bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan dinegara ini bisa memahami dinamika mengajar yang terjadi di sekolah selama ini, guru sebaiknya tidak dibebankan dengan administrasi-administrasi yang mengiming-imingkan bisa mendapatkan nilai lebih (misalnya gaji atau pangkat) dari pengabdian mengajarnya. Kalau bisa mengharuskan setiap sekolah memiliki staff yang lebih banyak dan memang profesional untuk mengurusi hal-hal seperti itu.

Karena bagaimanapun guru yang baik, akan diikuti dengan siswa yang sukses. Untuk indonesia yang lebih maju.

Tinggalkan Balasan