SMS Gateway Android Sebagai Alternatif Gammu

Media komunikasi SMS saat ini memang cenderung sepi pengguna, saya sendiri termasuk user yang sudah jarang sekali menggunakan fasilitasi SMS. Dengan banyaknya aplikasi chat online yang ditawarkan, dan tentunya free, membuat user lebih memilih untuk menggunakan aplikasi chat online tersebut sebagai alat komunikasi sehari-hari.

SMS
SMS

SMS Masih Dibutuhkan

Sudah menjadi hal umum jika berkomunikasi melalui aplikasi chat online memilihi banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan fasilitas SMS konvensional.

Satu-satunya kelebihan SMS yang saat ini masih dirasakan, yakni tidak memerlukan koneksi internet. Dengan begitu, coverage jenis perangkat yang dapat menggunakan fasilitas SMS bisa lebih luas.

Mengirm pesan WhatsApp ke kontak yang belum disimpan

WhatsApp web akhir-akhir ini menjadi fasilitas favorit saya untuk berkomunikasi melalui aplikasi WA. Meskipun WA sesungguhnya dirancang untuk mobile, namun dalam hal mengetik text pesan keyboard fisik tetap juara dibandingkan virtual keyboard pada smartphone.

Satu fitur yang saya rasa penting namun belum ada di WA adalah mengirim pesan kepada nomor yang belum tersimpan dalam kontak kita, baik untuk versi mobile maupun web. Mungkin sudah menjadi prinsip dari WA untuk tidak mengizinkan hal tersebut, namun bagi sebagian orang justru fitur tersebut akan sangat bermanfaat.

Buat pesan baru WA
Buat pesan baru WA

Fetching photo berdasarkan tags di Instagram

Sidebar instagram tags
Sidebar instagram tags

Beberapa waktu yang lalu Dwohoo.com menambahkan fitur untuk menampilkan daftar foto yang berkaitan dengan destinasi yang sedang dibahas dalam suatu artikel. Foto-foto tersebut diambil secara langsung dari Instagram.

Instagram memiliki API bagi para developer yang hendak mengembangkan aplikasi lanjutan, tapi kali ini saya tidak menggunakan API tersebut. Selain ribet, tahapannya juga cukup banyak (auth, token, dll) sehingga memerlukan beban waktu yang lebih untuk memuat foto-foto yang diinginkan.

Update Source otomatis dari Bitbucket dan GitHub

Bitbucket and GitHub
Bitbucket and GitHub

Siapa yang tidak kenal kedua GIT repository tersebut, dengan semua fasilitas yang disediakan oleh Bitbucket dan GitHub membuat para developer nyaman untuk menitipkan source project mereka disana.

Saya menggunakan Bitbucket cukup lama, hanya baru-baru ini mulai menggunakan GitHub. Mengingat kebijakan pricing yang diterapkan kedua layanan tersebut sedikit berbeda, untuk versi free Bitbucket memungkinkan user menyimpan beberapa repository secara private (selebihnya musti bayar), sedangkan GitHub hanya membolehkan repository public.

Membuat Booking Form Widget di WordPress

Fastboat Booking

Kali ini saya akan coba membuat Booking Form Widget untuk Fastboat di WordPress, secara konsep sebetulnya hampir sama untuk penggunaan pada booking platform yang lain. Hanya saja untuk Fastboat kali ini menggunakan API dari Fastboat System yang sudah ada.

Pertama-tama adalah membuat class untuk Widget yang akan dibuat didalam file functions.php theme yang akan digunakan, format penulisan nama class sebaiknya menggunakan Camel Case. Class ini merupakan turunan (Extend) dari class WP_Widget yang sudah disediakan WordPress untuk memudahkan kita dalam membuat dan mengelola Widget di WorPress.

class Fastboat_Booking_Form extends WP_Widget {

   function __construct() {
      parent::__construct(
         'fastboat_booking_form',
         'Fastboat Booking Form',
         array(
            'description' => 'Fastboat Booking form'
         )
      );
   }
}

Inisialisasi dilakukan pada konstruktor, dimana parameter pertama merupakan ID dari widget yang akan dibuat (harus unique), parameter kedua merupakan title dari widget, dan parameter ketiga merupakan opsi pendukung lainnya dalam bentuk array.

Perihal mengembangkan CMS

Dashboard | LRS Engine versi-2.1.0
Dashboard | LRS Engine versi-2.1.0

Mengembangkan CMS sendiri? Kenapa tidak!

Bagi advanced developer, khususnya dibidang web, tidak ada kata lelah untuk inovasi. Selalu saja ada hal-hal baru yang ingin dibuat atau dikembangkan. Saya masih ingat ketika pertama kali belajar tentang pemrograman web, mudah dan banyak referensi. Meskipun lambat laun ternyata menyadari bahwa prospek bisnis dan tingkat penetrasi terhadap web saat ini sangat tinggi.

Dalam konteks website, setiap website mestinya dibangun dengan menjalani beberapa tahapan, mulai dari analyst, design, sampai production. Hal tersebut berlaku untuk 1 website, bisa dibayangkan jika anda akan mengembangkan 5 project website atau lebih dengan terus menerus menggunakan tahapan yang sama? Dari situlah muncul ide untuk membuat sebuah framework (kerangka kerja) dengan tujuan untuk memudahkan seseorang yang ingin mengembangkan website atau web system lebih dari satu kali, atau yang saat ini lebih kita kenal dengan CMS (Content Management System).